Rabu, 09 Juli 2008

Modul Anti Bullying di Sekolah 1


Dear trainer ,

Diucapkan terimakasih dan penghargaan yang tulus atas kesediaan dan dedikasi yang telah anda berikan selama proses ”Training of Trainers” (ToT) ini.

Saat ini anda baru saja memulai proses pelatihan yang akan berlangsung selama 4 (empat) hari. Tujuan dari pelatihan ini adalah untuk meningkatkan kapasitas dan kemampuan anda dalam penerapan disiplin positip dan program anti bullying di sekolah anda dan juga tentunya dalam agenda rencana memfasilitasi pelatihan dengan guru-guru lainnya serta mendampingi guru–guru yang akan dilatih dimasa yang akan datang.

Diyakini oleh kami bahwa para trainer akan sangat antusias dan senang mengikuti kegiatan pelatihan ini dan berharap bahwa para trainer kedepannya akan dapat menjadi seorang pelatih bagi guru–guru lainnya. dalam memfasilitasi pelatihan dengan guru – guru lainnya, maka disiapkanlah modul ini sebagai pedoman tekhnis dan oprasional dalam pelatihan . Dalam modul ini para trainer akan temukan semua informasi dan juga alat bantu yang diperlukan untuk mempersiapkan dan juga memfasalitasi pelatihan untuk guru – guru lainnya dimasa yang akan dating

Materi yang ada dalam modul ini dikembangkan oleh tim berdasarkan pengalaman mereka dalam berbagai pelatihan dan berbagai modul yang telah susunnya dan tentunya juga dengan memodifikasi , meng “aduk-aduk “ ataupun mengadaptasi dari berbagai sumber atau literatur yang pernah ada .

Akhirnya selamat mengikuti pelatihan dan selamat menjadi pelatih bagi guru-guru lainnya dimasa yang akan datang.


Salam Hormat,

8/8/08 ( ditargetkan dah selesai )

Tim penyusun







Daftar Isi
Bla..bla.bla….

Chek List sebelum memulai Pelatihan

Sebelum Anda memulai pelatihan, perhatikan daftar periksa dibawah ini. Jika di dapat menjawaban ’ya’ untuk setiap pernyataan, berarti Anda sudah siap memulai pelatihan.


1. Sudah memahami materi dengan membaca Modul dari Sesi 1 sampai dengan 7 dan bahan bacaan untuk pelatih
2. Sudah menyiapkan semua bahan materi yang diperlukan untuk menyajikan pelatihan ,lembar foto copy-an , study kasus, lembar tugas, penayangan LCD dll.
3. Sudah memahami langkah-langkah kegiatan dalam tiap sesi , dan tujuan yang ingin dicapai dalam tiap sesi
4.Sudah mengumpulkan semua bahan/alat bantu yang akan diperlukan dalam sesi
5. Sudah merencanakan Ice breaker/penyemangat bagi peserta pada saat sesi/jam yang

menjenuhkan
6. Sudah memiliki alternative penyajian materi tiap sesi , khususnya jika listrik mati

( penayangan melalui LCD , pengeras suara, ruang pelatihan panas/gelap , dll )
7. Saya sudah memutuskan urutan sesi-sesi akan disajikan & waktu yang diperlukan untuk

setiap sesi
8. Sudah merencanakan dan memiliki instrument dalam mengevaluasi pelatihan
9. Sudah mengatur disain ruang pelatihan yang sesuai dan menunjang kegiatan
10. Sudah menyiapkan form Absensi dan keperluan administrasi lainnya

Jika Anda menemukan jawaban ’tidak’ untuk salah satu dari pernyataan di atas, maka Anda perlu melanjutkan kegiatan persiapan sebelum memulai pelatihan

Cara Menggunakan Modul
Modul Bagaimana menggunakan modul ini ? ini khusus dirancang untuk peserta pelatihan untuk pelatih, yang dapat digunakan untuk pelatihan maupun lokakarya Anti Bullying dan penerapan positip disiplin disekolah, yang akan membantu para peserta pelatihan untuk berpikir dan ber imajinasi bahwa ada banyak upaya maupun strategi dalam penerapan disiplin positip maupun gerakan anti bullying di sekolah yang akan bermuara pada peningkatkan kualitas pendidikan berbasis pada pemunuhan hak-hak anak.
Selanjutnya langkah-langkah yang harus di tempuh adalah sbb :

1. Pembentukan tim
Modul ini dirancang bagi mereka yang akan melakukan pelatihan atau lokakarya dengan peserta pelatihan 20 sampai dengan 30 peserta, bentuklah tim pelatih paling kurang terdiri dari 3 fasilitator.


Secara umum anggota tim fasilitator yang dibutuhkan adalah;
- . Mempunyai waktu dan dapat bekerja serta percaya pada tim secara baik
- . Dapat mendorong dan memancing partisipasi penuh dari peserta pelatihan dengan pertanyaan –pertanyaan terbuka dan dapat mendengar juga menghargai pendapat yang disampaikan oleh peserta
- . Dapat menggali jawaban dari pertanyaan fasilitator atau peserta pelatihan lain untuk menemukan solusi/jawaban dari masalah atau isu yang ada
- . Dapat menyimak /mendengarkan dan cepat memahami ide ataupun masukan dari peserta, sehingga selanjutnya dapat menterjemahkan kedalam bahasa yang lebih mudah dipahami oleh peserta lain.

- . Dapat mengendalikan alur kegiatan agar tidak melebar ke hal-hal yang bukan merupakan topic bahasan dalam sesi

2. Kerja tim
Menggunakan Pendekatan partisipatif adalah berarti semua anggota tim terlibat sebagai fasilitator dari awal hingga akhir. Semua rencana tim dalam memfasilitasi suatu pelatihan harus disusun bersama. Selama pelatihan, seorang fasilitator akan bertanggung jawab terhadap sesinya , juga tidak menutup kemungkinan bagi fasilitator yang lainnya untuk membantu . Hal ini akan dapat membantu fasilitator ketika suatu saat lupa akan sesuatu, mengalami kesulitan, atau kehilangan fokus dari topik sesi sebagai akibat suasana yang mungkin kurang kondusif atau akibat dari respon peserta.

3. Menentukan waktu pelatihan
Dalam konteks pelatihan ini, dimana yang terlibat sebagai peserta adalah Guru, diupayakan pelatihan dilaksanakan tidak mengganggu jadwal mengajar guru disekolah, atau setidaknya jangan diselenggarakan disaat waktu mendekati jadwal Ujian /evaluasi semesteran disekolah, hal ini untuk meminimalisir kerugian Anak karena gurunya mengikuti pelatihan dan tidak mengajar di kelas, waktu pelatihan dapat juga diselenggarakan menggunakan hari minggu atau libur sekolah, jika hal tersebut pun sulit disesuaikan, maka langkah terakhir adalah kita harus memastikan bahwa Guru yang mengikuti pelatihan mendapatkan guru pengganti untuk mengajar dikelas yang ia tinggalkan.

4. Menentukan waktu tiap sesi pelatihan
Dalam menuntukan agenda Sesi pelatihan sifatnya adalah fleksibel maksudnya adalah mungkin saja dalam tiap pelatihan angkatan pertama dan angkatan selanjutnya alokasi waktu sesi dirubah atau disesuaikan , hal ini dikarenakan perbedaan tingkat pemahaman fasilitator /pelatih dan tingkat kemampuan menyerap pemahaman makna tiap sesi oleh peserta pelatihan akan berbeda-beda.

Rancanglah alokasi waktu yang anda butuhkan pada setiap sesi. Dan bila anda ragu dengan langkah-langkah kegiatan pada sesi tertentu jangan melanjutkan ke kegiatan berikutnya, tapi diskusikanlah dengan tim .


Pendekatan / Metode yang digunakan selama pelatihan
1. Ceramah
Metode ini walau bisa dibilang telah usang , dalam beberapa hal masih tetap perlu untuk digunakan seperti dalam berbagi informasi dengan peserta ketika fasilitator mempresentasikan konsep dari topic tiap sesi yang akan disampaikan.

2. Curah pendapat / Brainstorming
Memancing peserta untuk berpartisipasi dan mengutarakan pendapat sehingga mendapatkan gambaran dan ide dari peserta dengan memulainya melalui memberikan pertanyaan-pertanyaan penuntun

3. Bermain peran / roll play
Orientasi dari pelatihan ini tidak hanya memperdalam pengetahuan kognitif semata , akan tetapi juga untuk merubah behavior atau sikap dan tingkah laku seorang Guru . Roll play atau Bermain peran adalah salah satu metode yang direkomendasikan digunakan. Muatan dalam bermain peran adalah satu kesatuan antara ide dan perasaan serta serta bahasa tubuh.

4. Diskusi pleno
Diskusi pleno atau diskusi kelas besar adalah upaya memberikan ruang untuk memberikan kritik membangun atas presentasi hasil kerja kelompok kecil .untuk mendorong partisipasi penuh dari peserta perlu diperhatikan memberikan kesempatan kepada peserta yang berbeda dalam memberikan kritik ataupun saran dan juga fasilitator harus dapat menjaga keseimbangan gender atas partisipasi peserta laki-laki dan perempuan.

5. Individu Kerja
Pendekatan lain untuk meyakinkan bahwa semua peserta terlibat aktif dan dapat berkonsentrasi untuk dapat memahami pesan sesi pelatihan yaitu dengan memberikan kerja perorangan/individu.

6. kelompok Kerja
Pendekatan ini sangat penting untuk diterapkan dimana dengan kegiatan ini, bermanfaat dalam membangun gagasan baru yang lebih sempurna dengan saling memberikan masukan, dan juga apabila ada peserta yang sulit untuk mengutarankan gagasannya pada kelompok besar maka diharapkan pada diskusi kelompok-kelompok kecil mereka dapat mengungkapkan gagasannya.

7. Ice / hot breaker

Breaker Merupakan sisipan yang merupakan aktivitas singkat yang dilakukan besama yang akan membuat peserta menjadi rileks dan tertawa ceria untuk memompa oksigen yang cukup mengisi ruang otak dikepala, kegiatan sisipan ini dapat dilakukan ketika peserta telah lelah ataupun jenuh karena duduk yang cukup lama atau diskusi yang cukup panjang dan panas .

Strategi Pelatihan
Multiple Approach atau berbagai pendekatan dianjurkan yang berorientasi pada strategi pembelajaran orang dewasa, ( Andragogi ) dengan menempatkan dan mengakui bahwa para peserta pelatihan adalah mereka yang memiliki kemampuan/ keahlian dan sarat akan pengalaman .

Strategi yang dianjurkan dalam pelatihan antara lain:
ü Menciptakan kesempatan untuk mengutarakan pendapat dan berdiskusi diantara peserta
ü Mengambil kesempatan mendapatkan informasi awal dari peserta;
ü Menciptakan waktu dan ruang untuk berinteraksi, berkomunikasi dan melakukan refleksi
ü Menghargai pengalaman,keahlian dan pendapat peserta
ü Mengeksplorasi kegiatan berdasarkan pengetahuan dan keterampilan yang sudah ada pada peserta
ü Memberikan kontribusi pada peserta untuk membangun pemahaman yang bermakna .

Evaluasi Pelatihan
Tiap akhir pelatihan ,khususnya pada angkatan pelatihan angkatan pertama sangat disarankan evaluasi dilakukan tiap sesi, evaluasi yang dimaksud adalah evaluasi untuk mengukur keberhasilan trainer/fasilitator sendiri dan juga evaluasi yang berkenaan dengan penyerapan pemahaman peserta pelatihan . data yang terhimpun melalui evaluasi selanjutnya dapat menjadi masukan bagi pelatih untuk menyempurnakan penampilannya , baik dari sisi performance, strategi penyajian materi, bahan/media yang digunakan dan aspek lainnya, sehingga pengkajian dan pengembangan terhadap materi pelatihan dapat bergulir kearah yang lebih sempurna. Berikut disampaikan contoh evaluasi yang digunakan dalam modul ini;


















Tidak ada komentar: