Buat kita, mungkin tak asing kalo dengar kata OJEK...hats right brother. sama persis dengan apa yang pernah kita dengar atau mungkin pernah kita pakai jasanya.Bisa jadi di negeri kita ini pemerintah lagi gencar-gencarnya membudidayakan lahan pekerjaan yang satu ini atau mungkin imbas dari sulitnya lahan kerja dan banyaknya orang-orang kita yang terkena PHK, akibatnya angka pengangguran meningkat tajam..ini bisa kita lihat disetiap perempatan jalan,mall,perkantoran,tempat hiburan,terminal bahkan setiap sudut-sudut jalan di ibukota selalu ada pangkalan ojek yang notabene mereka adalah orang yang di PHK,sehingga kini hanya menggantungkan hidupnya dengan menjadi tukang ojek...kemanapun penumpang mau, ia harus rela mengantarkan sipenumpang sampai tujuan..yah sudah resiko!!!Mesin panas,Kepala panas,Pantat panas..Demi si buah hati..begitu kira-kira..Pendek kata.. ada ratusan bahkan ribuan di ibukota ini yang menjalani profesi sebagai tukang ojek...bukan maen, Itulah sekelumit tentang siapa tukang ojek dan kehidupannya yang tak kenal lelah..pagi sampai malam menanti apa yang dinanti...mencari apa yang dicari.
Dari semua itu,kita juga harus melihat dari sisi yang lainnya, bahwa mereka juga manusia..artinya beberapa persen dari mereka pernah bahkan sering melampiaskan hasrat biologisnya dengan menggunakan jasa para WPS atau ada juga yang karena WPS tersebut berlangganan tetap untuk antar jemput,mereka tidak jarang mereka melakukan hubungan hubungan seksual..hal itu dibenarkan oleh beberap tukang ojek yang pernah ditemui..sampai akhirnya mereka pernah mengeluh disekitar kemaluannya sering sakit ketika kencing,mengeluarkan nanah,gatal-gatal dll..hal ini diperparah oleh penggunaan obat yang tidak semestinya kerena pengtahuan tentang kesehatannya yang kurang atau mungkin juga kurang peduli atau.apakah mereka tidak pernah mendengar pesan atau informasi mengenai Infeksi Menular Seksual dan HIV AIDS?
Faktor inilah yang membuat banyak LSM Lembaga Swadaya Masyarakat di Indonesia khususnya wilayah Profinsi DKI Jakarta langsung terjun ke lapangan untuk melakukan penjangkauan..Dengan metoda komunikasi perubahan perilaku, berusaha memberikan informasi dasar tentang IMS HIV AIDS kepada mereka,termasuk kami yang menjangkau di 3 kecamatan di Jakarta Utara Tanjung Priok,Koja dan Cilincing..Namun ini bukanlah sebagai batasan kalau pekerjaan kita telah selesai,banyak hambatan atau kendala yang terjadi dilapangan baik dari segi tehnis maupun non tehnis..Dari sekian banyaknya orang yang ditemui di pangkalan ojek,tidak sedikit dari mereka yang tidak tahu,bahkan nggak mau tau informasi yang telah disampaikan..ada juga yang malu untuk membuka diri..bisa kita fahami,toh perkenalan yang baru sesaat belum cukup untuk bisa mendekatkan diri secara emosional kepada mereka..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar